Kamis, 27 Januari 2011

Budaya Bacson, Hoa-Bihn, Dongson,


D. Perkembangan budaya bacson, Hoa-bihn, Dongson, dan India.

1. Budaya bachson,Hoa-Bihn, Dongson.

Pada Zaman pra-sejarah daerah kawasan Asia tenggara merupakan satu kesatuan daerah kebudayaan, yaitu jenis kebudayaan batu muda (Neolitikum) dengan pusatnya di Bachson dan Hoa-bihn & jenis kebudayaan Perunggu

dengan pusat di Dongson.

Kebudayaan neolith dari bachson dan Hoa-Bihn ini sisa-sisanya banyak dijumpai dalam bentuk kapak longjong dan kapak persegi, pebble (kapak Sumatra) dan kapak genggam, termasuk juga dalam bentuk perhiasan-perhiasan dari jenis batu indah. Kebudayaan ini oleh madame madelene colani, seorang ahli pra sejarah perancis dinamakan kebudayaan Bacson Hoa-Bihn. Disebut demikian karena pusat perkembangannya terutama di dareah bacson-Hoa-bihn,Tonkin. Penyelidikan menunjukan bahwa di daerah tersebut diduga merupakan pusat kebudayaan hidup menetap (Mesolitikum) Asia Tenggara, dan dari situ tersebar ke berbagai jurusan.

2. Budaya India

Kehidupan masyarakat Indonesia menjelang pengaruh budaya India, Masyarakat telah memiliki tata kehidupan yang teratur dan kebudayaan yang cukup tinggi.

Masyarakat telah mengenal bercocok tanam; pelayaran dengan perahu bercadik; penguasaan pengetahuan perbintangan (astronomi) baik untuk keperluan berlayar maupun bertani, yakni dengan penentuan tanam yang tepat;

Pola kehidupan dengan rumah panggung, telah dibuatnya bangunan-bangunan dari batu besar (megalith), memiliki kepercayaan animisme (kepercayaan bahwa semua benda memiliki kekuatan gaib) sebagai suatu ciri masyarakat yang telah memiliki kebudayaan tertinggi. Nenek moyang kita telah mengenal pula kepandaian menenun, membuat pakaian dari serat atau kulit kayu dan dalam bidang kesenian telah mampu membuat barang-barang dari batu dan perunggu, dengan nilai seni yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar