Kamis, 27 Januari 2011

Cover Tugas Sejarah MA Arrohmah Jumat 28 2011.

Peradaban Lembah Sungai Mekong.


A. Peradaban Lembah Sungai Mekong.

  1. Lokasi

Daerah pegunungan Kwen Lun di Asia Tengah merupakan asal Sungai Mekong atau Kamboja, mengalir melalui daerah Cina selatan, menjadi perbatasan Thailand dan Indo Cina dan membangun Tanjung Kamboja. Sungai Mekong memberikan kesuburan tanah kepda daerah-daerah yang dilalui, seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja.

  1. Pendukung

Manusia-manusia kuno juga berasal dari Asia Tengah. Melalui sungai atau lembah mereka menyebar ke daerah pantai. Penyebaran mereka mungkin disebabkan karena adanya wabah penyakit atau bencana alam. Dari fosil yang ditemukan, dapat dinyatakan bahwa mereka terdiri atas beberapa jenis, seperti Papua Melanosoid, Mongoloid dan Austroloid. Percampuran mereka melahirkan bangsa Melayu yang berkulit sawo matang. Daerah Teluk Tonkin di Indo Cina mereka menyebar ke Kamboja, muangthai yang kemudian menjadi bangsa Austro-Asia, dan sebagian besar ke kepulauan yang kemudian menjadi bangsa Austronesia.

  1. Kebudayaan

Pada lembah sungai Mekong terdapat dua pusat peradaban, yaitu Bacson- HoaBihn dan Dongson. Bacson adalah daerah pegunungan dan Hoa-Bihn adalah dataran. Keduanya terletak tidak jauh dari Teluk Tonkin. Peradaban daerah ini pada mulanya adalah Mesolitikum. Hasil budayanya yang terkenal ialah kapak Sumatra dengan bangsa Papua Melanosoid sebagai pendukungnya. Kemudian dari Teluk Tonkin berkembang kebudayaan Neolitikum dengan alat-alatnya berupa kapak persegi & kapak lonjong. Kapak persegi menyebar melalui Muangthai, Semenanjung Melayu ke Indonesia Barat dengan pendukungnya bangsa Melayu Austronesia. Sedangkan, kapak lonjong menyebar melalui Taiwan, Filipina ke Indonesia dengan Papua melanosoid sebagai pendukungnya. Penyebaran tersebut berlangsung sekitar 2000 SM.

  1. Kepandaian Membuat Perahu

Perahu ini dipergunakan untuk perpindahan dari daratan Asia ke daerah kepulauan (Austronesia). Salah satu ciri khas perahu buatan banga melayu adalah dipergunakan nya cadik. Cadik terbuat dari kayu atau bamboo dam yang membuat perahu menjadi seimbang sehingga tidak mudah goyang.

  1. Kepandaian Bercocok Tanam

Bercocok tanam meliputi berladang maupun bersawah. Hasilnya berupa padi yang merupakan bahan makanan pokok, di samping palawija yang merupakan bahan makanan pokok, di samping palawija yang merupakan tanaman selingan, seperti kacang, kedelai, dan jagung. Untuk mengerjakan sawah, mereka menggunakan bajak yang ditarik oleh kerbau atau sapi.

  1. Pengetahuan Perbintangan atau Astronomi

Pengetahuan astronomi dipergunakan bangsa Melayu untuk pertanian dan pelayaran. Gugusan bintang waluku yang betuknya seperti bajak dipergunakan sebagain tanda untuk mengetahui datangnya musim bercocok tanam; sedangkan gugusan Bintang Salib Selatan dipergunakan untuk mengetahui arah dalam pelayaran.

  1. Kepercayaan

Pemujaan roh nenek moyang (animisme) dan pemujaan terhadap benda-benda yang mempunyai kekuatan gaib (dinamisme0 adalah kepercayaan yang mereka kenal. Dalam prakteknya kedua macam kepercayaan itu menimbulkan kebudayaan wayang, pemujaan makam dan sebagainya.

Budaya Bacson, Hoa-Bihn, Dongson,


D. Perkembangan budaya bacson, Hoa-bihn, Dongson, dan India.

1. Budaya bachson,Hoa-Bihn, Dongson.

Pada Zaman pra-sejarah daerah kawasan Asia tenggara merupakan satu kesatuan daerah kebudayaan, yaitu jenis kebudayaan batu muda (Neolitikum) dengan pusatnya di Bachson dan Hoa-bihn & jenis kebudayaan Perunggu

dengan pusat di Dongson.

Kebudayaan neolith dari bachson dan Hoa-Bihn ini sisa-sisanya banyak dijumpai dalam bentuk kapak longjong dan kapak persegi, pebble (kapak Sumatra) dan kapak genggam, termasuk juga dalam bentuk perhiasan-perhiasan dari jenis batu indah. Kebudayaan ini oleh madame madelene colani, seorang ahli pra sejarah perancis dinamakan kebudayaan Bacson Hoa-Bihn. Disebut demikian karena pusat perkembangannya terutama di dareah bacson-Hoa-bihn,Tonkin. Penyelidikan menunjukan bahwa di daerah tersebut diduga merupakan pusat kebudayaan hidup menetap (Mesolitikum) Asia Tenggara, dan dari situ tersebar ke berbagai jurusan.

2. Budaya India

Kehidupan masyarakat Indonesia menjelang pengaruh budaya India, Masyarakat telah memiliki tata kehidupan yang teratur dan kebudayaan yang cukup tinggi.

Masyarakat telah mengenal bercocok tanam; pelayaran dengan perahu bercadik; penguasaan pengetahuan perbintangan (astronomi) baik untuk keperluan berlayar maupun bertani, yakni dengan penentuan tanam yang tepat;

Pola kehidupan dengan rumah panggung, telah dibuatnya bangunan-bangunan dari batu besar (megalith), memiliki kepercayaan animisme (kepercayaan bahwa semua benda memiliki kekuatan gaib) sebagai suatu ciri masyarakat yang telah memiliki kebudayaan tertinggi. Nenek moyang kita telah mengenal pula kepandaian menenun, membuat pakaian dari serat atau kulit kayu dan dalam bidang kesenian telah mampu membuat barang-barang dari batu dan perunggu, dengan nilai seni yang tinggi.